Semangat Merdeka dari Wajah-Wajah Kecil

Semangat Merdeka dari Wajah-Wajah Kecil

Ada yang tak bisa ditipu dari wajah anak-anak : semangat.  Di Kecamatan Tomoni Timur, pagi ini (16/08) semangat itu menjelma dalam warna merah putih, dalam pita dan topeng, dalam langkah kecil yang berbaris tak selalu rapi tapi selalu tulus.

Dua belas Taman Kanak-Kanak (TK) dari seantero kecamatan berkumpul. Titik star di halaman Pura Jagatnatha Desa Kertoraharjo. Finish di lapangan Batara Guru. Tapi yang lebih penting dari garis start dan finish adalah perjalanan di antaranya perjalanan sederhana tapi sarat makna,  ikut berpawai merayakan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Anak-anak ini mungkin belum hafal isi Pancasila, apalagi arti strategis Proklamasi 17 Agustus 1945. Tapi di balik senyum mereka, di balik lambaian bendera kecil yang digenggam erat, ada pelajaran penting,  cinta pada negeri bisa diajarkan sejak dini, bukan lewat ceramah panjang, tapi lewat keriangan sebuah pawai.

Seorang anak kecil dengan topeng emas melangkah dengan percaya diri, memegang bendera seakan itu pusaka. Di sekitarnya, teman-teman sebaya tertawa, menari dengan kertas merah putih yang menempel di pinggang. Ada yang berbaris ke kanan, ada yang masih bingung harus ke kiri. Tapi siapa peduli? Inilah parade ketulusan, pawai kegembiraan, di mana tertib tidak lebih penting dari tawa, dan rapi tidak lebih berarti dari merdeka.

Kita yang menonton mestinya belajar dari mereka. Anak-anak TK ini tak pernah sibuk berdebat soal siapa yang paling berjasa, siapa yang paling pantas dipuji. Mereka hanya tahu hari ini milik merah putih, dan tugas mereka sederhana ikut meramaikan. Semangat itu yang sering kita, orang dewasa, lupakan. Kita terlalu sering tersandera pada perdebatan, lupa pada esensi: kemerdekaan adalah tentang kebersamaan, tentang hadir dan berpartisipasi.

Delapan puluh tahun kemerdekaan Indonesia bukan sekadar angka di kalender. Ia adalah napas panjang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dan pagi itu, di Tomoni Timur, kita melihat siapa pewaris selanjutnya. Anak-anak kecil dengan wajah penuh semangat, dengan langkah yang mungkin masih goyah, tapi dengan hati yang tegak.

Mungkin benar kata pepatah : bangsa yang besar bukan hanya yang menghormati pahlawannya, tetapi juga yang mendidik anak-anaknya untuk mencintai tanah air. Dan di Kecamatan Tomoni Timur, cinta itu sedang ditanam dengan cara paling indah lewat keriuhan sederhana, lewat pawai penuh warna, lewat wajah-wajah kecil yang tak pernah lelah meneriakkan semangat merdeka.

@yul.lutim
#CamatTomoniTimur
#SemarakPawaiTK
#HUTRI80
#Kertoraharjo
#16082025

Sebelumnya

Mengawal Merah Putih, 42 Orang Paskibra Tomoni Timur Resmi Dikukuhkan Di Gedung Serbaguna Kecamatan Tomoni Timur, Jumat (15/8/2025) siang , mata para...

0

Pengunjung Hari Ini

0

Pengunjung Bulan Ini