Kerja Sunyi di Balik Merah Putih yang Tegak di Langit Tomoni Timur

Kerja Sunyi di Balik Merah Putih yang Tegak di Langit Tomoni Timur

TOMONI TIMUR-Di balik setiap bendera yang berkibar gagah, selalu ada cerita tentang mereka yang tak pernah tampil di depan kamera. Panggung utama memang untuk pasukan pengibar bendera, tapi jangan lupa, di balik gerak serentak, ada sosok yang menanamkan disiplin, membentuk mental, dan melatih setiap tarikan napas agar seirama dengan irama kebangsaan.

17 Agustus 2025. Lapangan Batara Guru, Tomoni Timur. Ribuan mata menyaksikan detik-detik pengibaran Sang Saka Merah Putih. Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini berlangsung khidmat. Camat Tomoni Timur memimpin upacara pagi, sementara sore hari giliran Kapolsek berdiri sebagai inspektur upacara.

Semua berjalan sempurna. Tanpa cela. Paskibra Tomoni Timur yang berjumlah 42 orang menunaikan tugasnya dengan percaya diri. Mereka tegap, mereka kompak, mereka layak diacungi jempol. Tapi publik sering lupa bahwa kesempurnaan itu bukan hasil semalam. Ada 20 hari penuh keringat, suara lantang yang memecah udara latihan, dan keteguhan hati yang membentuk barisan.

Dan di balik kesuksesan itu, berdiri tiga sosok. Tiga nama yang jarang disebut, tapi tak tergantikan. Mereka adalah Serda Saprianus dan Sertu Siswanto anggota Koramil 1403-14 Mangkutana, serta Aipda Muh.Akib Camin dari Polsek Tomoni Timur.

Merekalah arsitek di balik kekompakan. Merekalah yang mengubah anak-anak biasa menjadi pasukan istimewa. Dari langkah yang kaku menjadi barisan yang rapi. Dari ragu-ragu menjadi percaya diri. Mereka bukan hanya melatih kaki agar tegak, tapi juga melatih hati agar kuat.

Tak ada sorak untuk mereka. Tak ada tepuk tangan panjang. Tapi mereka tahu, ketika bendera itu naik dengan gagah, ketika merah dan putih berkibar di langit Tomoni Timur, di sanalah letak kemenangan mereka.

Terima kasih, para pelatih. Untuk kerja yang sering tak terlihat, untuk dedikasi yang jarang disebut. Karena di balik setiap bendera yang berkibar, selalu ada pahlawan yang memilih berada di balik layar.

“Pengibaran bendera memang berlangsung beberapa menit, tapi perjuangan menegakkan disiplin itu butuh waktu. Kita sering bertepuk tangan untuk yang di depan panggung, tapi jarang mengingat mereka yang berdiri di balik layar. Padahal, justru di sanalah, kerja-kerja sunyi mengukir makna.” (#)

@yul.lutim
#CamatTomoniTimur

0

Pengunjung Hari Ini

0

Pengunjung Bulan Ini